Saya pikir, setelah beberapa hari di Padang pikiran saya akan jadi lebih cerah dan bisa melihat dunia dengan lebih indah. Tapi ternyata pengalaman perjalanan saya tetap tidak berubah, padahal kami sengaja memilih jalan yang sedikit beda dengan waktu berangkat. Sampai akhirnya ketika mampir di masjid yang gambarnya saya ambil di atas ini, saya sempatkan untuk menyampaikan uneg-uneg kepada suami.
"Perasaanku aja atau memang jalanan yang kita lewati rasanya kotor terus ya?"
"Memang kotor."
Lega banget rasanya perasaan saya dikonfirmasi sama suami. Bahkan dia menambahkan, "Dari sekian banyak pom bensin yang kita singgahi cuma 1 yang kamar mandinya nyaman."
"Dan semua pom bensin yang kita singgahi bahkan cuma dilihat dari depan aja rasanya udah nggak bersih. Masjid ini aja, tadinya kupikir bakal kayak Masjid Taqwa Metro. Tapi ternyata kamar mandinya, Subhanallah..."
"Kamar mandi laki-lakinya mending sih,"
"Oh,..." Saya bersyukur dalam hati. Setidaknya ada hal bagus yang dirasakan suami saya, walaupun saya nggak bisa ngerasain.
Mungkin kalau ada yang baca tulisan ini akan berpikir serajin dan sebersih apa saya sampai mengeluhkan sampah dan kejorokan tempat umum selama perjalanan ke Padang 😁. Well, saya aslinya juga nggak rajin-rajin amat kok orangnya. Suami saya yang orangnya rajin. Saya cuma mau menyampaikan apa yang saya rasakan selama perjalanan. Dan kebetulan itu yang saya rasakan. Jadi, mau bagaimana lagi?
Dan untuk perbandingan, saya sudah beberapa kali ke Jawa. Sejak masih kecil sampai terakhir adalah tahun lalu. Sementara di Sumatera, selain Lampung daerah yang pernah saya kunjungi ya cuma kota Palembang. Jadi, ketika melakukan perjalanan ke Padang, mau nggak mau saya otomatis membandingkan pengalaman tersebut dengan perjalanan yang pernah saya tempuh ke Jawa. Sayang sekali rasanya melihat jalanan yang dipenuhi sampah plastik berserakan bahkan sampai bertumpuk seperti itu.
***
Satu yang saya syukuri dari perjalanan ini, meskipun nggak nyaman di jalan tapi suasana di Bukittinggi benar-benar nyaman. Walapun saya nggak suka masakan Padang, tapi Alhamdulillah masih bisa nemu sayuran di sana. Dan lagi, kami nggak perlu keluar biaya selama perjalanan. Punya suami bungsu memang benar-benar banyak menangnya 😂.