Memeriksa Hobonichi Techo 2025 yang saya beli tahun lalu, membawa saya pada satu kesimpulan pasti; saya tidak butuh planner fancy. Karena nyatanya, walaupun sudah beli planner seharga lebih dari setengah juta saya tetap nggak konsisten ngisinya. Padahal saya sudah dengan sangat PeDe nulis di sini kalau saya berharap banyak dengan kehadirannya, tapi ternyata sama saja.
Sepertinya ini pertama kalinya saya melakukan refleksi tengah tahun. Entah kesambet apa kemarin tiba-tiba kepikiran untuk bikin, dan setelah buka-buka planner saya pikir memang ada beberapa peristiwa yang sepertinya akan saya lupakan kalau harus nunggu akhir tahun untuk dibahas.
Saya nggak ingat kapan dan di mana saya menulis target tahun ini, tapi beberapa hal yang saya tuliskan di Notion adalah; Tilawah, Muroja'ah, Dars Khat, Translation Project, Quran Study Resume, Arabic, Japanese, Mandarin. That's a lot! Saya baru sadar sekarang kalau saya terlalu ambis dengan target-target ini. Dan ini belum ditambah dengan TBR yang saya buat lewat video ini.
Bisa dibilang, tahun ini memberikan saya banyak insight yang membuat saya tetap bertahan dengan pilihan hidup yang saya ambil dan beberapa peristiwa membuat saya berencana untuk membangkitkan lagi mimpi-mimpi lama yang sempat terkubur. Let’s see what comes up!
Januari
Karena masih awal tahun, saya masih semangat ngisi planner. Hal-hal kecil dan seru masih banyak yang tercantum di situ. Dari momen saya mulai nyetir motor sendiri, bikin cutting line stiker, baca ulang The Apothecary Diaries, sakit, sampai jadi panitia seminar parenting sekolah di akhir bulan.
Yang saya ingat, meskipun kewalahan saya masih menikmati bulan ini dengan semangat.
Februari
Bulan ini, saya sudah kehabisan energi 😂. Nggak ada apa-apa di planner selain daftar lagu di album barunya ONE OK ROCK. Untuk pertama kalinya, saya lebih suka nyimak album versi Internasional mereka daripada yang versi Japanese. Mungkin karena di telinga saya, mereka memang sudah kehilangan Japanese Taste-nya sehingga nambahin lirik berbahasa Jepang di lagu yang awalnya dibuat berbahasa Inggris nggak bikin lagunya jadi Japanese.
Sejujurnya saya masih berharap mereka akan kembali jadi Japanese Rock Band ketimbang Rock Band from Japan. Tapi dengan semua kritik, nyatanya mereka bisa meraih banyak pencapaian sampai jadi living legend di Jepang. Dan fans rewel macam saya pun tetap setia nyimak semua lagu mereka. Puppets Can't Control You jelas jadi lagu favorit saya di album ini.
Kalau tidak salah, di bulan ini juga saya mulai ngide untuk daftar beasiswa AAS dan mulai riset sana-sini soal beasiswa ini. Lalu,...
Maret
Awal bulan saya langsung latihan tes TOEFL gratisan di internet, dan dapat nilai 490. Sebenarnya nilai segitu sudah cukup karena saya berasal dari daerah tertinggal yang masuk priorotas AAS, tapi kalau saya tes TOEFL beneran dengan nilai segitu berarti nanti sertifikatnya nggak akan berguna untuk daftar beasiswa lain. Makanya saya buat target pribadi untuk dapat nilai 550. Terus janjian sama teman untuk minta bantuan milih jurusan, karena saya sebenernya juga nggak ada minat buat kuliah ke Australia jadi nggak tahu mau pilih jurusan apa 😅.
Pengalaman daftar beasiswa ini jadi momen yang paling enlighten buat saya. Karena saya jadi merasa sangat optimis dan bersemangat untuk mencoba walaupun nggak terlalu berminat sama subjeknya. Lalu saya tes TOEFL beneran di tanggal 21, dan hasilnya sesuai dengan harapan. Saya jadi makin PeDe dengan kemampuan bahasa Inggris saya 😊.
April
Bulan ini cuma ada 2 hal penting yang terjadi; lebaran dan sertifikat TOEFL.
Saya berharap di akhir tahun nanti kemampuan selain listening akan sampai pada level C1 juga.
Mei-Juni
Saking sibuk dan overwhelmingnya saya sampai nggak mengisi apapun di planner. Yang paling saya ingat adalah momen ketika saya kepo banget dengan pekerjaan freelancer yang berkali-kali saya lihat iklannya di Instagram, dan akhirnya saya mencoba membuat akun di Upwork. Saya nggak menyangka sama sekali kalau dalam percobaan pertama saya langsung dapat tawaran pekerjaan, dan sekarang saya terjebak dengan pekerjaan ini sampai entah kapan kontraknya berakhir 😂.
Kok gajinya kecil? Soalnya saya kerjanya cuma jadi admin, bukan designer atau yang keren-keren itu. Saya sendiri belum nemu tawaran pekerjaan sebagai virtual assistant yang menawarkan gaji sampai jutaan. Mungkin karena saya masih entry level, bisa jadi untuk yang expert gajinya lebih besar.
Disela-sela libur sekolah dan kerja, satu momen lain yang harus disimpan tentu saja adalah pulang kampung.